Selasa, 24 Juli 2012

IRI ITU……., MEMANG BOLEH?


Vanita masuk kelas memakai bando baru.Berwarna ungu manis dengan bola-bola pink.penampilan vanita keren sekali.
”hei,vanita,bando kamu bagus sekali,”puji laras,teman sebangkunya.”
”iya,kamu jadi gaya,deh.Beli di mana?’’tanya Tulip penasaran.Teman-teman perempuan yang lain mengerubungi meja vanita.
”Bando ini hadiah dari om Darman.
Waktu itu aku membantunya membersihkan mebel di tokonya,”jelas venita tersenyum manis.
” Waduh,om kamu pintar pilih hadiah.Keren!” seru Laras.
” Vanita pantas menerimanya.Kan dia membantu Om darman,” kata Tulip.
” Tapi aku tidak meminta hadiah,lho.Aku hanya membantu waktu itu,”jelas Vanita lagi.
Tiara mendengar percakapan itu dari mejanya.Dia tidak suka Vanita jadi pusat perhatian teman-teman lain.Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Kelompok di meja vanita bubar.
” bando vanita bagus,ya?”bisik Tulip pada Tiara. Mereka teman sebangku.
” Ah,bando murahan begitu saja! Ketus Tiara.Tulip terdiam.Pelajaran IPS pun dimulai.Pak Wiryono menerangkan pelajaran penuh semangat. Tapi Tiara masih memikirkan bando Vanita.
Ketika jam istirahat, Tulip menemani Tiara di kantin. Tiara melengos ketika berpapasan dengan vanita.                                 ”kamu iri,ya,sama vanita?”kata tulip.tiara mendelik jengkel.      sepulang sekolah,tiara melempar tas dengan kesal ke atas tempat tidur.kenapa selalu vanita yang pusat perhatian teman-teman?sampai bando murahan saja sudah membuat teman-temannya kagum.                                                          ”lho,tiara,kamu belum ganti seragam?”tegar mama di ambang pintu kamar tiara.                                                          ”ma,belikan tiara bando,ya?”ucap tiara sambil buru- buru mendekati mamanya dan memeluk merayu.                                 ”bukannya bando kamu sudah banyak?”kata mama. ”ah,mama...tiara ingin bando baru!”rujuk tiara.                 besoknya tiara datang ke sekolah dengan bando barunya.warnanya merah dengan hiasan bulu dan brlian imitasi.sayangnya,tak satu pun teman sekelasnya yang memperhatikannya.tulip,teman sebangkunya sibuk menulis.tiara menghempaskan tasnya ke atas meja dengan kesal.           ”jangan bikin kaget,dong!kamu sudah belajar buat ulangan matematika nanti,”tulip melirik tiara sekilas,lalu asik sekali lagi dengan buku pelajarannya.                                                                         tiara kaget.ia lupa kalau hari itu ulangan!sehari kemarin,ia malah memaksa mama berkeliling mal untuk mencari bando.tiara ingin menagis.
          Ketika hasil ulangan matematika dibagikan,vanita kembali mendapat nilai terbaik.teman-teman sekelas merubunginya,mengagumi kertas ulangannya yang ada nilai 10.disekolah itu,vanita memang terkenal ramah,murah senyum,juga pintar.hampir seluruh murid sekolah itu mengenal vanita.dari kakak kelas 8, hingga adik-adik kelas.
          Tiara memperhatikan vanita dengan tatapan marah dan iri.tiara ingin seperti vanita.pintar dan disukai teman-teman.juga disayang guru.
          ”kamu iri,ya,pada vanita?”tegur tulip di sebelah tiara. Tiara diam saja.”kata mamaku,iri itu boleh,kok,”ucap tulip lagi.
          ”iri itu.....memang boleh?” tiara menatap tulip heran.tulip tersenyum,sebab tebakanya benar.belakangan ini tiara ternyata memang iri pada vanita.
            ”asal,bisa memacu kita untuk lebih baik.kalau iri pada nilai ulangan teman,kenapa kita tidak belajar lebih giat?kalau iri pada teman yang disukai banyak orang,kenapa kita tidak lebih,ramah,murah senyum, dan suka menolong?”ujar tulip lagi
          Tiara tercengang.ucap tulip benar juga.kenapa selama ini dia sibuk membenci vanita tampa berbuat apa-apa?
          ”kalau punya bando bagus,ya,diberi dari hasil jernih Payah sendiri.bukannya minta dibelikan mama,”sindir tulip menahan tawa.tiara pura-pura merengut marah”kata mamaku lagi,membenci itu membuat perasaan tidak enak dihati sendiri,”kata tulip tersenyum manis.
          ”iya,iya....aku salah.ternyata mama kamu pintar sekali,seperti anaknya,”ucap tiria.dia mencubit pipi tulip gemas.tiara merasa lega sekarang.buru-buru menghampiri meja vanita.
          ”vanita,selamat,ya,nilai ulangan kamu paling bagus,”ucap tiara tulus.vanita kaget.tidak menyangka,tiara yang selama ini tidak pernah menyangkanya,berubah ramah.
          ”terima kasih,tiara.nanti kita bisa belajar bersama,ya?”balas vanita manis.
          Tiara mengangguk gembira.dari bangkunya,tulip mengedipkan matanya sambil tersenyum lebar.

0 komentar:

Posting Komentar